THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 23 Desember 2009

inilah aku untukmu

aku tidak bisa menjadi seperti dia, yang selalu hadir menyajikan beribu ribu kasih sayang. tapi aku mencoba ingin seperti diri aku sendiri, yang bisa menyajikan kehangat hati bila sedang bahagia dan bisa menyajikan kesejukan hati bila ada keegoisan datang. ya inilah aku, yang ingin seperti udara dan ingin seperti cahaya dihatimu. tapi apakah ada pori2 dihatimu yang bisa menerobos namaku? jawabanmu adalah harapanku, dan ke iya an mu adalah do'aku. tetaplah selalu engkau bukakan celahan-celahan pori pori hatimu wahai bidadari hidupku.

Jumat, 18 Desember 2009

bidadariku

Dalam tarikan nafasku terakhir, aku ingin engkau ada disampingku, melihatku untuk yang terakhir kalinya. Dan bila Tuhan mengijinkan aku, aku ingin sekali dalam setiap lembaran lembaran kain kafanku tertulis namamu, karena dalam hatiku namamu sudah bersemayam. Wahai cameliaku, bila suatu saat nanti engkau telah menemukan pasangan hidup yang lain, yang lebih sayang padamu, itu karena aku hadir pada jiwanya, yang tak akan pernah lepas untuk selalu membuatmu bahagia. Setiap tetesan tetesan air matamu adalah kehancuranku, aku selalu berharap engkau selalu tersenyum, bagiku senyumanmu adalah ruhku, ruh cintaku yang tak akan pernah hilang seperti udara yang selalu engkau hirup, tak berbekas tak terlihat namun bisa menyegarkanmu. Wahai cameliaku, bidadari permata hatiku, jangan pernah engkau lupa pada setiap pesan pesanku " menjadi seorang mama yang selalu di banggakan oleh anakmu ". Wahai cameliaku, bunga hatiku.

Rabu, 02 Desember 2009

cinta dibalik kerudungmu


sorotan matamu di balik kerudung pink itu..memaksaku berkaca pada cermin2 ilahi..melalui doa yang kupanjatkan, agar matamu hanya milik aku...
senyuman senyuman tipismu menapik aku dari gejolak rindu yang mengepung ngepung didalam dada dam bibir merahmu nan tipis, seperti mawar yang merekah di seribu taman syurga..
di balik kerudung itu engkau menyimpan cinta.. cinta murni yang tak akan pernah ternodai,, lalu aku persembahkan sebuah kotak bernama kesetiaan dan aku kunci kotak kesetiaan itu dengan tali pernikahan..
wahai sang bidadari..perkenankan pangeranmu mengambil cinta itu..dan biarkan pangeranmu menikmati pancaran kasih dari wajah cantikmu...

Jumat, 27 November 2009

denganmu aku bahagia


lentik jemari jam menunjukan pukul 21.15 wib.. disaat tangisan tangisan langit mengucur deras tak terhenti..gemulai bisikanmu menapik daun telingaku.. dingin sekali udara kecil itu rasanya.. gelombang suaramu terdengar jelas " sayang sudah malem..aku harus pulang " bibir tipismu berkata. lembut jemarinya menarik aku yang sedang gundah gulana tertenan oleh nafsuku yang ingin selalu bersamamu. tapi batinku bergetar mendengar bisikanmu seakan mengisyaratkan hari esok akan bertemu lagi. dimalam itu.. ketika wajah langit terlihat sedang bersedih tak mampu menahan tangisannya di sertai dengan potretan potretan cakrawala.. engkau memelukku erat di bawah kain teduh..lalu tanganku pun melingkar erat di badanmu, seakan aku tak sanggup melepasmu.. pelukan hangatmu meredakan dinginnya angin yang menampar wajahku.. senyumanmu padaku pun seakan meredakan tangisan tangisan langit dimalam itu.. dalam tatapanmu di beranda rumah mengabarkan aku bahwa kamu akan baik baik saja..lalu bibirku bergerak medekat di pipimu dan aku bisikan ditelingamu " aku sayang kamu sayang ".. merah bibirmu yang melekat seperti bunga mawar yang begitu indahnya menghampiri bibir tebalku sambil berkata " aku pun sayang kamu ".. aku bahagia sekali.. iya aku bahagia bersamamu cameliaku.. tetaplah didekapanku sampai kapanpun itu..

Jumat, 22 Mei 2009

diam saja..

petikan-petikan gitar bernada sumbang memaksaku terbangun dari tidurku. ponsel kecil yang sengaja semalam aku letakkan di samping tempatku memejamkan mata tak terasa hilang entah kemana, mungkin semalam si rio teman seperjuanganku mengambilnya dan lupa mengembalikannya lagi disamping tempat tidurku. yah begitulah rio, bukan sekali ini saja kelakuannya seperti itu. aku hanya bisa menghembuskan nafas panjang tanda kekesalanku pada perilakunya. jam dinding yang sengaja aku setel pas di depan tempat tidurku menunjukan jam 03.30 pagi. kekesalanku semakin mengubun-ubun di kepalaku, hanya ada satu dalam pikiranku, aku ingin tidur nyenyak kembali. tapi mataku tak lagi bisa memejam, persis seperti ikan asin yang di jual oleh para pedagang di pasar, lebar sekali matanya.

dengan segala kekesalanku yang sudah meluap-luap dan hampir tumpah dari otakku, ku langkahkan kakiku menuju tempat dimana petikan-petikan gitar bernada sumbang itu berawal, yang telah membangunkan aku dari mimpi-mimpiku. tapi semakin ku kejar nada-nada sumbang itu, semakin jauh pula ku dengar petikan-petikan itu. tak sampai disitu saja, aku mencoba memfokuskan daun telingaku, tak lama kemudian suara-suara sumbang itu nampak jelas juga di pelataran telingaku. seorang tua bangka renta, yang hanya dengan tiupan udara saja bisa menghabiskan nyawanya, sedari tadi memetik-metik gitar itu dan mengalunkan lagu yang begitu sumbangnya. bingung apa yang mesti aku lakukan, pertanyaan pertanyaan yang memenuhi kepalaku. apa aku mesti datang lalu menghentikan petikan-petikan itu? ato aku hanya dia saja dan membiarkan mulut baunya serta nada sumbangnya mengganggu otakku? lagi-lagi hanya hembusan nafas panjangku yang menjawab.

kekesalan itu masih mengendap dalam hatiku, blom bisa aku uapkan endapan itu. hanya nafas panjangku yang menjawabnya. teka teki malam itu masih terus mengganggu pikiranku..biarkanlah..biarkan mereka dengan sejuta seninya. aku terdiam.

Sabtu, 16 Mei 2009

pengaduan hati

kenapa kamu gak mau bercerita sama aku tentang siapa kamu? kenapa mesti orang lain yang tau tentang kamu? apakah kamu ragu dengan segala cintaku kepadamu? perlukah aku katakan pada bintang, bulan, serta tata surya laennya klo aku sangat sayang dan cinta sama kamu? perlukah aku katakan pada udang, ikan serta hewan-hewan laut lainnya klo aku sayang dan cinta sama kamu? perlukah aku katakan pada kancil, buaya serta hewan-hewan darat klo aku sangat sayang dan cinta sama kamu? kenapa mesti bukan kepadaku kamu bercerita? kenapa? aku ingin berteriak kencang, tapi tetap kamu tidak akan mendengarnyah. hanya dengan tulisan ini aku bisa ungkap segalanya.

cinta sebutir debu

entah dari mana aku memulai cerita ini. hanya bingung yang memenuhi otak kanan dan kiriku seperti bangunan rumahku yang kusam dipenuhi oleh berjuta-juta debu gurun pasir, tak terurus sama sekali bahkan seperti tak berpenghuni.
sore itu aku termenung sendiri di beranda rumahku yang kusam, yang di penuhi oleh debu-debu gurun pasir.perlahan aku beranjak dari kursi goyang tempat ku merenung, lalu aku tiup debu-debu yang menempel di dinding rumahku. molekul-molukel debu pun beterbangan mengepakan sayap-sayapnya pergi menjauh dari dinding rumahku dan aku. tak berpamitan sama sekali padaku.yah biarlah dia terbang semaunya, gumamku dalam hati.namun tiba-tiba ada satu molekul kecil hinggap di pipiku, mencium pipiku dengan manjanya lalu bilang dengan mesranya, aku sayang kamu. betapa herannya aku,lalu memarah seketika mukaku. malu tapi senang sekali rasanya dalam hatiku. ternyata ada orang yang masih menyukai dan menyayangiku, kataku dalam hati. ku ambil molekul kecil itu lalu kuletakan diatas telapak tanganku, tanpa berkedip sekalipun aku terus mengamati molekul kecil itu, nampak dua bola matanya menatapku. bibir kecilnya seakan mengisyaratkan aku untuk menciumnya, tapi itu tak bisa. kedua tangan mungilnya seakan ingin memelukku, tapi tak sanggup. perlahan dia membisikan kata-kata cinta lagi padaku, aku cinta kamu katanya padaku. aku bingung mau jawab apa padanya, perlukah aku jelaskan klo aku tidak cinta padanya tapi aku sayang padanya? ato hanya diam membiarkan segalanya berlalu begitu saja dan hanya waktu yang bisa menjawabnya? aku bingung. hanya ada satu jawaban di kepalaku, tapi aku tak sanggup mengatakan padanya. kamu hanyalah sebutir molekul kecil, yang bisa terbang hanya dengan hembusan nafasku. berlalu lah molukel kecil itu tanpa arah tujuan yang masih mengharapkan akan hinggap kembali di pipi merahku.